Laman

Sabtu, 12 Februari 2011

Ahmadi Nejad: Revolusi Islam itu Menghidupkan Kemandirian


Menurut Kantor Berita ABNA, jutaan warga Iran di berbagai kota dan pelosok desa bertumpah ruah di jalan-jalan utama secara serentak untuk memperingati hari kemenangan Revolusi Islam Iran yang tahun ini dirayakan kemenangannya yang ke 32. Setiap tanggal 22 Bahman (bertepatan dengan 11 Februari) keseluruhan rakyat Iran dengan berkumpul di jalan raya, kembali memperbaharui perjanjian kesetiaan mereka terhadap Imam Khomeini dan revolusi Islam. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tradisi tersebut tahun ini kembali berulang, dengan kesemarakan yang luar biasa.
Yang menjadikan tradisi ini tampak luar biasa adalah keikutsertaan para ulama Maraji dan pejabat-pejabat tinggi Negara yang juga turun ke jalan bergabung dengan berbagai lapisan masyarakat merayakan kemenangan revolusi Islam. Tradisi turun ke jalan ini secara serentak diselenggarakan di berbagai kota dan pedesaan di seluruh wilayah Iran. Berikut laporan nukilan berita peringatan kemenangan Revolusi Islam masyarakat Iran di kota Teheran dan Qom.
Teheran
Maidan Azadi adalah tempat terpusatnya massa di kota ini. Jutaan warga Iran dengan membawa bendera nasional Iran, dan poster yang bergambar Imam Khomeini dan Imam Ali Khamanei serta berbagai spanduk yang bertuliskan pernyataan dukungan terhadap wilayatul faqih dan Republik Islam serta kecaman terhadap diktator dunia, bergabung dalam aksi turun ke jalan mengenang kemenangan Revolusi Islam Iran.
DR. Mahmud Ahmadi Nejad dalam pidato kenegaraannya di hadapan jutaan orang warganya yang berkumpul di Maidan Izadi, mengatakan, "Yang pertama kali ingin direbut oleh pemerintahan-pemerintahan diktator adalah kemandirian. Mereka hendak menciptakan kebergantungan rakyat terhadap mereka. Sementara Revolusi Islam justru sebaliknya. Revolusi Islam menghendaki kemandirian rakyatnya, yang dengan kemandirian, rakyat membangun Negara dengan kekuatan dan kemampuan sendiri, dan tidak memiliki ketergantungan apapun terhadap Negara-negara lainnya."
Beliau dalam pidatonya melanjutkan, "Diantara hikmah lainnya dari kemenangan Revolusi Islam Iran adalah perasaan merdeka. Kemerdekaan dan kebebasan menjadikan rakyat Iran terhitung sebagai rakyat yang paling mulia dan berwibawa di hadapan yang lain."
"Revolusi Islam Iran telah terbukti mewujudkan persatuan dan mengukukuhkannya. Dengan bertawakkal kepada Tuhan, berbagai suku, kelompok, mazhab dan budaya yang berbeda tidak menjadikan Negara ini berpecah belah, namun justru sebaliknya, revolusi Islam telah mempersatukan segala perbedaan itu dan menjaganya." Tegas Presiden Republik Islam Iran ini.
Ahmadi Nejad mengenai kemajuan ilmu dan tekhnologi yang pesat di Iran mengatakan, "Hari ini, para ilmuan dan cendekiawan Iran dari berbagai sisi mengalami kemajuan. Terutama dalam bidang tekhnologi luar angkasa, bukan hanya telah berhasil meluncurkan satelit bahkan para ilmuan kita sekarang telah mampu mengirim makhluk hidup ke luar angkasa."
Berbagai upaya kekuatan Negara-negara Barat untuk menghalangi kemajuan dan perkembangan Iran adalah pembahasan lain dalam pidato Ahmadi Nejad kemarin. Mengenai hal ini beliau berkata, "Negara-negara Barat telah menjadi saksi kemajuan Negara Iran, khususnya dalam penggunaan tekhnologi nuklir. Karenanya dengan berbagai cara mereka berupaya menghambat kemajuan bangsa Iran dalam bidang nuklir, namun sampai saat ini mereka tidak juga berhasil. Kita lihat sendiri, hari ini dengan upaya keras para ilmuan kita, kita rasakan sendiri manfaat dari tekhnologi nuklir tersebut."
Menurut Ahmadi Nejad, terciptanya keadilan sosial adalah termasuk dari keberkahan kemenangan Revolusi Islam Iran. Dengan revolusi Islam Iran, kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin berhasil dikurangi, sehingga seluruh lapisan masyarakat mampu merasakan hasil dari kemenangan revolusi Islam Iran tersebut.
Qom
Peringatan kemenangan Revolusi Islam Iran yang diselenggarakan warga Qom tidak kalah semaraknya dengan yang berlangsung di Teheran. Jutaan warga Qom memenuhi badan-badan jalan dari Maidan Muthahari sampai ke Haram Sayyidah Maksumah. Dalam peringatan tersebut, turut hadir ulama-ulama Marja Taklid seperti Ayatullah al Uzhma Makarim Syirazi, Ayatullah Nuri Hamadani, Ayatullah Jawad Amuli dan keseluruhan ulama besar yang bermukim di Qom beserta para pelajar dan tenaga pengajar Hauzah Ilmiyah. Begitu juga dengan pejabat tinggi Negara, Dr. Larijani (ketua Majelis Syura Islami) dan Musa Pur (gubernur provinsi Qom) turut bersama masyarakat turun ke jalan.
Ayatullah al Uzhma Nuri Hamadani, yang turut hadir dalam peringatan kemenangan Revolusi Islam tersebut dalam wawancaranya dengan wartawan mengatakan, "Revolusi Islam Iran telah merontokkan kepongahan dan kesombongan Negara-negara Barat dan hari ini, umat Islam telah menunjukkan kekuatan dan kebesarannya di hadapan dunia."
"Imam Khomaini rahimahullah pernah berkata, revolusi di Negara-negara Islam akan terjadi sebagaimana yang telah terjadi di Iran. Hari ini kita telah menyaksikan sendiri, bukti dari perkataan beliau, kita melihatnya itu telah terjadi di Tunisia dan Mesir." Lanjut beliau.
Ulama marja taklid ini menegaskan, "Kami berkata kepada rakyat Mesir, rakyat Iran bersama kalian, dan bertahanlah sampai rezim boneka Amerika Serikat di Negara kalian bisa digulingkan. Insya Allah setelah kalian menang, Allah akan tetap mencurahkan pertolongannya kepada kalian."

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar