Laman

Senin, 25 April 2011

Ledakan Menewaskan 3 Orang Palestina


KOTA GAZA, Palestina Wilayah (ANTARA News) - Sebuah ledakan di sebuah pabrik Jalur Gaza pada Jumat melukai tiga warga Palestina, para pejabat medis mengatakan. 
Ledakan itu terjadi di sebuah pabrik di timur Kota Gaza dan tiga pekerja ringan sampai sedang terluka, kata juru bicara layanan darurat Gaza Adham Abu Selmiya, menyalahkan tembakan tank Israel. 
Namun, jurubicara militer Israel mengatakan tidak ada kegiatan militer di daerah itu sama sekali pada hari Jumat. 
sumber-sumber Israel mengatakan ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh mortir yang ditembakkan oleh militan Palestina yang mencoba menargetkan Israel. 
gencatan senjata telah diadakan di sepanjang perbatasan Gaza selama dua minggu terakhir, setelah kekerasan melonjak di mana pasukan Israel menyerbu Gaza, menewaskan 19 warga Palestina, serangan balasan dilakukan Palestina di mana sebuah rudal anti-tank menghantam bus sekolah, membunuh seorang remaja Israel.

Polisi PalestinaMenembak Mati Peziarah Israel

Jerusalem (ANTARA News) - Seorang peziarah Israel yang tewas di dekat sebuah makam Nabi Yusuf as di Tepi Barat pada hari Minggu ditembak mati oleh polisi Palestina, militer Israel mengatakan, mengutip informasi dari para pejabat Palestina. 
Satu orang tewas dan empat terluka ketika mereka menghujani mobil mereka dengan tembakan ketika meninggalkan makam Nabi Yusuf di kota Nablus, Tepi Barat pada hari Minggu, petugas medis Israel mengatakan. 
"Para pejabat Palestina telah memberitahukan bahwa warga sipil ditembak oleh polisi Palestina yang, setelah mengidentifikasi gerakan mencurigakan, menembak ke arah mereka," kata militer Israel. 
Petugas medis mengatakan satu orang berada dalam kondisi serius dengan luka tembak di perut, sementara kedua dalam kondisi sedang dengan luka peluru ke bahunya. Dua lainnya terluka ringan. 
Insiden ini terjadi pada peziarah makam, yang mereka telah memasuki tanpa didampingi dan tanpa izin, kata militer palestina. 
Makam nabi Yusuf, yang berada di suatu daerah di bawah kendali Palestina penuh, merupakan batas untuk penyembah Yahudi dimana merupakan perjalanan militer terorganisir dan dikawal. 
Kunjungan dikawal, yang dikoordinasikan dengan pasukan keamanan Palestina di daerah tersebut, umumnya berlangsung sekitar sebulan sekali, tapi agama Yahudi secara teratur mengunjungi makam tanpa izin. 
Militer Israel mengatakan bahwa para pejabat pemerintahan militer dan sipil akan bertemu dengan wakil-wakil keamanan Palestina kemudian hari Minggu untuk membahas insiden itu.

Militer Pro-Gaddafi Hentikan Serangan ke Misratah


Bentrokan sporadis di kota Misratah, Libya, menewaskan 25 orang dan mencederai 100 lainnya menyusul pengumuman penangguhan serangan oleh militer pro-diktator Muammar Gaddafi terhadap kota yang telah terkepung selama beberapa pekan itu.
Menyusul pertempuran sengit antara pasukan pro-Gaddafi dan revolusioner Libya, rezim Gaddafi mengklaim siap menarik pasukannya dari Misratah dan mengijinkan suku-suku lokal untuk membujuk pasukan revolusioner agar meletakkan senjata.
Terdapat banyak laporan yang saling bertentangan terkait pertempuran di kota Misratah dan jumlah korban.
Militer pro-Gaddafi menyatakan belum mundur dari kota terkepung itu di saat pasukan revolusioner menyatakan berhasil mengalahkan pasukan pro-rezim.
Di lain pihak, media massa pemerintah melaporkan bahwa pasukan koalisi Barat membombardir berbagai sasaran di ibukota Libya Tripoli kemarin (23/4). Terdengar suara tembakan senjata artileri dan anti pesawat dari Tripoli.
Sebelumnya media pemerintah melaporkan bahwa serangan udara NATO menewaskan dan mencedera beberapa orang di Tripoli.
Di tempat lain, pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga membombardir kota Khums, Gharyan dan Sirte.
Kemarin, militer AS untuk pertama kalinya menggunakan pesawat tanpa awak Predator membombardir Libya.(IRIB/MZ)

Sumber

Kamis, 21 April 2011

Mengaku Liberal, Jilbab Kok Dilarang


Menurut Kantor Berita ABNA, Mahasiswi Iran bernama Zahra Kazimi Salehi yang sementara menekuni pendidikannya di London, bersama dengan anggota Persatuan Mahasiswa Islam London telah mendapat serangan tiba-tiba oleh empat perempuan Inggris beberapa hari sebelumnya ketika sedang pulang ke rumah dari kampusnya. Penyerangan tersebut bertujuan untuk melepaskan hijab yang dikenakannya. Akibat tindakan tidak beradab tersebut Zahra mengalami luka parah. Mahasiswi ini sempat melarikan diri.
Menurut laporan dari media Inggris, belum ada reaksi apapun dari pihak berwajib terhadap penyerangan yang berbau SARA ini. Persatuan Mahasiswa Islam London mengecam perlakukan tersebut ini dan menuding pemerintah Inggris memberi perlindungan terhadap golongan anti Islam.
Beberapa hari lalu fenomena memerangi hijab telah melanda kawasan Eropa. Pemerintah Perancis sebelum ini telah menyatakan berlakunya undang-undang pelarangan penggunaan jilbab. Berdasarkan aturan tersebut, barangsiapa yang mengenakan jilbab di tempat-tempat publik dan dihadapan umum akan didenda sebanyak 150 Euro. Di Belgia undang-undang yang sama juga turut diberlakukan. Tidak hanya di Perancis dan Belgia, bahkan beberapa negara yang lain di Eropa turut memiliki citra negatif terhadap jilbab.
Parlemen Belanda juga sedang berusaha menggolkan penetapan undang-undang larangan pemakaian hijab terhadap guru-guru dan pegawai pemerintah. Pemerintah Switzerland juga turut berambisi mengajukan usulan pelarangan jilbab agar disahkan oleh Parlemen. Sebelumnya pemerintahan negara tersebut telah melarang pembangunan menara masjid.
Di Norwegia turut memberlakukan aturan berbau SARA berupa pelarangan anak perempuan berjilbab untuk masuk sekolah.
Dari total 60 juta jumlah penduduk Inggris, 3 juta diantaranya terdiri dari warga muslim. Aktivitas dan keberadaan komunitas muslim di London sangat mengkhawatirkan pemerintah Inggris, karenanya mereka berupaya untuk membendung dan mencegah penyebaran Islam di negeri tersebut.

Mufti Besar Saudi: Iran Itu Majusi, Republik Islam Hanya Buat Menipu


Menurut Kantor Berita ABNA, Mufti besar Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Al Syaikh menuding orang Iran sebagai Majusi sambil menyatakan keprihatinannya terhadap campur tangan Iran dalam konflik dalam negeri Bahrain.
Ketua persatuan Ulama kerajaan Saudi tersebut mengkritik politik Iran di kawasan ini sambil menuding, Iran sebagai Republik Islam hanyalah manipulasi dan konspirasi nyata bagi umat Islam.
Beliau menegaskan, negara-negara teluk hendaklah waspada terhadap ambisi Negara Syiah Iran yang berhasrat mempengaruhi negara-negara Arab. Kata beliau, "Konspirasi Iran untuk menyebarkan Syiah beserta kedustaan-kedustaannya di kawasan telah dapat tercium".
Namun sayangnya, syaikh besar ini lupa atau sama sekali sengaja untuk tidak mengungkit keterlibatan militer Saudi dan Emirat yang menimbulkan banyak korban jiwa warga sipil di Bahrain.

Acara Taklif Untuk para Wanita di Iran


ketika anak-anak wanita memasuki umur 9 tahun, mereka didaulat sebagai putri atau ratu sehari dengan mengenakan pakaian islami secara sempurna, mulai dari jilbab dan seperangkat alat shalat.

Dalam acara tersebut, dihadiri oleh rekan-rekan sebaya dan para orang tua, wisudawati akan diperkenalkan kepada khalayak sebagai seorang wanita muslimah dewasa yang mesti diperlakukan sebagai non muhrim bagi mereka yang tidak memiliki hubungan keluarga, termasuk sepupu, ipar, teman-teman dan sebagainya.

Tidak hanya itu, dalam keluarga yang mampu secara finansial, wisudawati pada acara itu juga secara simbolik diberi kunci kamar yang telah ditata rapi dan diperbarui, sebagai pertanda bahwa ia memiliki hak untuk memiliki privasi dan ruang pribadi bagi siapapun, termasuk ibu dan ayahnya.

Biasanya, dalam acara meriah itu, didatangkan seorang narasumber semacam ustadzah yang memberikan pencerahan tentang kedudukan wanita muslimah dan tanggungjawabnya sebagai mukallaf, terutama sekali mengenai hukum fikih khusus wanita, seperti haid, nifas, najis, kemuhriman dan sebagainya. Di Iran, bahkan kadang wisuda taklif diselenggarakan secara massal dipimpin oleh ulama terkemuka.

Jumat, 15 April 2011

Musulmans. Koran Yang Menggunakan Tulisan Tangan





Biadab, Tentara Saudi Menangkapi Remaja Bahrain


Menurut Kantor Berita ABNA, sumber berita dari Bahrain menyatakan, tentara bayaran Saudi dan pasukan militer Bahrain telah menangkapi sekitar 24 anak-anak dan remaja Syiah Bahrain yang turut berdemonstrasi. 14 orang diantarany berusia kurang dari 14 tahun.
Sumber tersebut enggan menyebutkan nama-nama mereka yang tertangkap. Sejak Jum'at lalu pihak Saudi dan Bahrain melancarkan gerakan menangkap aktivis politik dan revolusioner Syiah tanpa pandang bulu. Hingga saat ini sebanyak 24 orang anak-anak dan remaja yang ditangkap telah dibawa ke tempat yang tidak diketahui, dugaan besar mereka akan mendapat siksaan.
Sebelum ini, sejak awal kebangkitan warga Bahrain hampir 40 remaja di bawah 17 tahun telah ditangkap oleh pasukan keamanan Bahrain dan dijebloskan ke dalam penjara, sampai saat ini nasib mereka tidak diketahui.
Pelanggaran hak asasi manusia oleh pihak berkuasa Bahrain ini bukanlah perkara baru, sepanjang beberapa tahun lalu hukuman mati dan penjara seumur hidup telah dijatuhkan terhadap remaja di bawah umur 17 tahun.

Jumat, 08 April 2011

Rumah Nabi Muhammad S.A.W

sisa runtuhan rumah Nabi Saw & Sayyidah Khadijah as yang dilihat lebih dekat
runtuhan pintu masuk ke kamar Rasul Saw di
rumah Sayyidah Khadijah as
runtuhan tempat Sayyidah Fatimah as, puteri kesayangan Rasulullah Saw dilahirkan.
sisa runtuhan kamar Rasul Saw dan Sayyidah Khadijah as.
runtuhan mihrab tempat Rasulullah saw bersholat.
makam Sayyidah Khadijah as (yang besar) dan puteranya, Qasim (yang kecil) di sudut.

Kamis, 07 April 2011

Sudan Menuduh Israel Telah Melakukan Serangan Fatal Kepada Sebuah Mobil Sipil


Menteri Luar Negeri Ali Ahmad Karti menuduh Israel pada hari Rabu melaksanakan serangan udara sehari sebelumnya pada sebuah mobil di pantai Laut Merah , Sudan, yang menewaskan dua orang. 
Tuduhan Karti dimuat di sejumlah surat kabar Israel, tetapi militer dan urusan luar negeri Israel keduanya menolak berkomentar.
"Dari kemarin, kita memiliki indikasi bahwa serangan itu dilakukan oleh Israel. Kami sangat yakin akan hal ini," kata Karti di sebuah konferensi pers di Khartoum. 
Menteri mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir "sudah ada tuduhan dari Israel bahwa Sudan mendukung beberapa kelompok Islam". 
"Ini tidak benar Ketika Israel membuat tuduhan ini, mereka berusaha untuk membenarkan apa yang mereka lakukan kemarin.." 
Menanggapi pertanyaan, Karti mengatakan ia tidak mengetahui identitas orang-orang yang telah dibunuh, tetapi mereka bersikeras bahwa mereka adalah warga Sudan biasa yang melakukan perjalanan dari bandara. 
"Kami tidak tahu mengapa orang-orang Israel menargetkan orang-orang ini," tambahnya. 
Pada hari Selasa malam, sekitar pukul 10:00 (1900 GMT), sebuah pesawat tak dikenal terbang dari Laut Merah dan menembakkan rudal ke sebuah mobil kecil yang melakukan perjalanan dari bandara ke Port Sudan, menewaskan kedua penumpang dan menghancurkan kendaraan,
Seorang juru bicara polisi mengkonfirmasi serangan, yang terjadi 15 kilometer (sembilan mil) selatan kota pelabuhan utama Sudan, dan mengatakan tim telah dikirim untuk menyelidiki. 
"IDF (militer Israel) melakukan serangan di Sudan" di halaman depan terlaris Israel Yediot Aharonot.
Serangan Selasa telah menghidupkan kembali kenangan serupa, oleh pesawat asing, pada sebuah konvoi truk di Sudan timur, dekat perbatasan Mesir, pada bulan Januari 2009. 
AS dan media Israel melaporkan bahwa truk membawa senjata ke Hamas di Jalur Gaza, untuk memasok militan Palestina
. 
pejabat Sudan menyatakan konvoi itu telah mengangkut imigran ilegal ke Mesir. 
Hamas memiliki hubungan erat dengan Khartoum dan telah lama mempertahankan basis di Sudan,
Berbicara di sebuah konferensi di Khartoum bulan lalu, Meshaal memuji perubahan iklim politik di Mesir, yang katanya telah memberikan rakyat Palestina hidup mereka kembali, dan menyerukan perjuangan terhadap negara Yahudi.
Menteri luar negeri Sudan membuat tuduhan tak lama setelah bertemu dengan utusan AS baru khusus ke Sudan, Princeton Lyman, pada perjalanan pertamanya ke Khartoum sejak diangkat akhir bulan lalu.


Sumber

Hizbullah Menyangkal Keterlibatannya Di Bahrain


Hizbullah Libanon pada hari Kamis dengan keras menolak tuduhan bahwa ia terlibat dalam pelatihan anggota oposisi Syiah yang terlibat dalam protes anti-rezim di Bahrain.

"Kitatidak bisa tinggal diam terhadap tuduhan tentang pelatihan (lawanrezim)," kata kelompok militan Syiah dalam sebuah pernyataan. "Tuduhan yang ditujukan untuk merusak demonstrasi damai rakyat tertindas."

Pernyataan itu sebagai reaksi terhadap tuduhan oleh menteri luar negeri Bahrain bahwa Hizbullah sedang membantu melawan rezim.

"Tak satu pun dari saudara-saudara kita di Bahrain yang pernah meminta pelatihan militer dan kami tidak memberikan pelatihan tersebut kepada siapa pun di Bahrain,"kata Hizbullah. "Setiap pernyataan yang bertentangan dengan itu adalah kebohongan dan fitnah."

Ia menambahkan bahwa tidak ada pejabat Hizbullah dalam kerajaanyang dikuasai Sunni tersebut di mana mayoritas penduduknya Syiah.

"kami semua dengan bangga menawarkan (Bahrain) dukungan politik dan moral seperti yang kita lakukan untuk revolusi Arab di Tunis, Mesir, Libya dan Yaman yang merupakan hukum dan bagian dari tugas kita," kata Hizbullah.

Hizbullah awal bulan ini mengecam intervensi militer Arab Saudi di Bahrain untuk membantu memadamkan kerusuhan.

Rabu, 06 April 2011

Shimr Ibn Thil-Jawshan

Shimr (dalam bahasa ibrani berarti arus deras atau material yang sangat keras)Ibn Thil-Jawshan adalah panglima perang tentara umayyah pada perang Karbala. Perang tersebut berlangsung di selatan Iraq tepatnya pada tahun 680. Shimr berasal dari bani Kalab.
pada perang tersebut Shimr yang bertanggung jawab atas terbunuhnya cucu Rasulullah Saw, Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib as. Dia juga menghancurkan perkemahan keluarga Rasulullah saw sebagai pesta kemenangannya, padahal yang ada di dalam perkemahan tersebut hanya anak Imam Husain as yang sedang sakit keras, para wanita dan anak-anak.

Selasa, 05 April 2011

Kecaman Mufti Mesir atas Rencana Biadab Wahabi


Menurut Kantor Berita ABNA,  Mufti Mesir Dr. Ali Jum'ah dalam khutbah Jum'atnya beberapa hari lalu di Masjid Jami' al-Azhar memberi kecaman keras terhadap siapapun pihak yang berkehendak untuk merusak makam kepala Imam Husain as di Kairo. Beliau berkata, "Setiap tempat yang berkaitan dengan Ahlul Bait adalah keberkahan bagi rakyat Mesir, Allah akan memberikan balasan kepada siapapun yang berniat menghancurkan tempat-tempat Ahlul Bait di Mesir".

Beliau sambil menyatakan kesalahan Wahabi dalam beberapa peristiwa, berkata, "Tidak ada seorang pun dari sahabat yang berhasrat ingin memusnahkan Masjid Nabawi yang makam Rasulullah di dalamnya. Lantas bagaimana mungkin ada yang sampai terlintas fikirannya ingin menghancurkan masjid dan makam nabi?"

Kepada oknum yang ingin menghancurkan makam kepala Sayyidina Husain as di Kairo, beliau berkata, "Saya memberi ucapan di sini, dari masjid Jami' Al-Azhar kepada siapapun yang hendak merusak makam kepala Imam Husain as, wahai orang yang berjiwa kotor yang tidak punya malu, semoga Allah memotong tangan dan kakimu, dan kami berlepas diri dari orang seperti kamu".

Kecaman keras khatib Jum'at masjid Al-Azhar tersebut disambut dengan pekikakan Allahu Akbar dari para jama'ah shalat Jum'at.
Dr. Ali Jum'ah lebih lanjut menjelaskan akar pemikiran ekstrim Wahabi. Beliau berkata, "Untuk membenarkan tindakan biadab mereka, mereka berusaha mencari pembenarannya dari hadits Nabi saww. Mereka menukil sabda Nabi saww yang melaknat umat Yahudi dan Nashara yang telah menjadikan kuburan-kuburan para Nabi sebagai masjid. Mereka sesungguhnya tidak mengerti, bahwa kecaman Nabi tersebut sebab umat Yahudi dan Nasrani menjadi kuburan-kuburan Nabi sebagai tempat sesembahan kepada selain Allah swt. Umat Yahudi dan Nashrani telah menjadikan kuburan-kuburan sebagaimana masjid, dan menghadapkan penyembahan dan peribadatannya kepada Nabi-nabi tersebut, bukan kepada Allah swt. Dan tentu saja ini tidak terjadi dalam tubuh umat Islam. Sebab tidak ada seorangpun muslim yang menjadikan kuburan sebagai masjid dan melakukan penyembahan kepada selain Allah swt."
"Oknum tersebut juga berdalih dengan hadits Nabi lainnya yang meminta, agar kuburannya tidak dijadikan masjid dan tempat penyembahan. Permintaan Nabi tersebut tidak bisa dijadikan dalil pelarangan untuk bertabarruk di makam Nabi, sebab permintaan Nabi kepada Allah swt adalah agar kuburannya tidak dijadikan masjid dan tidak melakukan penyembahan kepada selain Allah swt." Ucap Dr. Ali Jum'ah lebih jauh.

Diberitakan, kelompok radikal Wahabi di Mesir baru-baru memanfaatkan situasi politik yang sedang kacau dengan menyatakan ancaman akan memusnahkan beberapa tempat pemakaman tokoh-tokoh Islam di Mesir. Sementara itu Majma' Buhuth al-Islamiyah di Universitas al-Azhar turut mengeluarkan pernyataan mengecam rencana ekstrim Wahabi tersebut sambil menyebarkan fatwa resmi mereka.

Arab Saudi Sumber Konflik di Timur Tengah


Menurut Kantor Berita ABNA, Alen Syufiyah berkata,” Ada dua kelompok yaitu pendukung Barat dan sebagian rezim Arab yang memanfaatkan stasiun Al-Qaidah untuk kepentingan mereka masing-masing.”
Dia menambahkan bahwa sebagian pendukung Barat menginginkan setiap umat islam dimana pun berada baik di London, Madrid atau di tempat peledakan perusahaan petrokimia di Perancis pada tahun 2003 ada kaitannya dengan AL-Qaidah.
Pimpinan utama departemen penerangan Perancis berkata,” Sebagian Rezim Arab menginginkan untuk menggunakan Al-Qaedah sebagai alasan untuk membungkam para pemberontak dalam negeri tanpa perlu melalui proses meja hijau. Hal ini bisa terlaksana dengan bantuan Barat yaitu Amerika Serikat.”
Selanjutnya dia melontarkan kecaman kerasnya atas Arab Saudi,” Ali Sa’udi sejak tahun 1926 sudah menduduki kekuasaan dan sebuah keluarga yang tersusun atas tiga ribu Amir Saudi,  keluarga ini tanpa ada permusyawarahan tiba-tiba menjadi penguasa dinegara itu dan semua penghasilan dan keuntungan Negara mereka bagi-bagi diantara mereka sendiri.”
Suwiyah menilai, ”Ali Su’udi adalah asas munculnya agresi dalam dunia Islam.” Selain itu juga mengatakan bahwa Ali Su’ud untuk  mempertahankan pemerintahaannya dalam menghadapi para penetang domestiknya berpegangan pada kekuatan asing.
Dalam ceramah yang sangat menarik terkait Arab Saudi berkata,” Dengan hancurnya kekuatan sumber  daya manusia serta hancurnya pembangunan landasan perindustrian di Arab Saudi Ali Su’udi hanya mampu menggunakan politik uang terhadap masyarakat dalam kancah politik yang harus ia hadapi baik dalam tingkat nasional maupun internasional."
Pimpinan departemen penerangan Perancis itu kembali menerangkan bahwa sebab sebenarnya masih eksisnya kepemerintahan Ali Su’ud adalah adanya perjanjian tahun 1945 antara Abdul Aziz Ali Su’ud dan Roosevelt presiden Amerika pada waktu itu. Dalam kesepakatan itu ditekankan bahwa minyak akan dijual ke Amerika selama Amerika menjadi pihak yang melindungi rezim Arab Saudi.(*)