Laman

Jumat, 18 November 2011

All American Muslim. Serial TV Pro Muslim di US atau mendiskreditkan Muslim?

WASHINGTON: "All American Muslim," tayang perdana pada Minggu malam, adalah serangkaian delapan bagian baru dan kuat di dunia yang jarang terlihat pada Muslim Amerika dan mengungkapkan komunitas yang unik yang berjuang untuk keseimbangan antara iman dan kewarganegaraan di dunia pasca 9 / 11. Muslim Amerika menunjukkan wajah baru perjuangan budaya minoritas di Amerika. Sebuah kisah keluarga yang disajikan berbagi agama yang sama, tetapi menjalani kehidupan yang sangat berbeda yang akan menantang stereotip Muslim Amerika Serial ini dibuat secara semi dokumenter dengan mengikuti kehidupan dari lima keluarga Amerika Muslim di Dearborn, Michigan, salah satu konsentrasi paling mapan dan terbesar Muslim Amerika di US dan rumah ke masjid terbesar disana.
Cerita berfokus pada Oude Nawal Nadar dan pengantin baru; Deputi Sheriff Mike Dearborn Jaafar, istrinya Angela dan anak-anak mereka. Nina Bazzy, seorang pemilik klub malam dan calon suami dan putranya. pelatih sepak bola Fouad Zaban dan keluarganya. Amin dan keluarga besarnya, yang mencakup empat anak, "orang dewasa" dan merupakan pusat dari episode pertama pada Minggu malam. "Kenyataannya menunjukkan tidak mempermalukan atau membuat kita merasa buruk tentang siapa kita sebagai orang atau Muslim, kata Nawal Oude. "Inti dari melakukan hal ini adalah untuk menyoroti apa itu Muslim," tambahnya. "Kami ingin memberikan contoh yang baik untuk menunjukkan bahwa kita masih tradisional, tapi kita juga Amerika." Dalam All-Muslim Amerika, pada dasarnya ada tiga pertempuran di sini: usaha untuk beradaptasi antara religius ketat dengan kehidupan modern, keputusan tentang bagian mana dari budaya mereka sangat penting dalam sebuah negara dimana begitu kentalnya islamophobia setelah kejadian 9 11.
Hal ini juga jelas bahwa perempuan digambarkan di sini telah berjuang demi berperan dalam komunitas religius mereka, seperti yang dilakukan perempuan di banyak komunitas agama lain. Serial ini datang pada waktu yang intens dimana rasa ingin tahu warga Amerika tentang Islam begitu besar, dengan beberapa alasan bahwa agama menindas perempuan dan dipaksa untuk memakai jilbab. Serial TVini  menunjukkan dunia perempuan mandiri yang memutuskan sendiri apakah akan memakai jilbab dan bagaimana untuk memasukkan Islam ke dalam kehidupan mereka. "Aku di sini sebagai seorang Muslim," kata Amin. "Tapi aku tidak di sini untuk mewakili Islam.  Tidak ada yang mencoba mewakili agama secara keseluruhan."
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar