Laman

Jumat, 01 Oktober 2010

The Freedom FlotillaCoalition Mengecam Kekerasan Israel


The Freedom Flotilla coalition mengakhiri pertemuan mereka di Athena membahas pendudukan Gaza oleh tentara Israel dan kebijakan berat sebelah kepada warga Palestina di sana.
Mereka mengatakan mengecam keras tindakan Israel terhadap rombongan Flotila pertama.
"Kami bekerjasama dengan beberapa negara yaitu Itali, Perancis, Swis, Spanyol, Canada, Norwegia, Belanda, Belgia, Austria, Australia, Amerika Serikat dan beberapa negara lain untuk menembus barikade Israel."
"Kita harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kekerasan, penangkapan-penangkapan, dan pembunuhan terhadap warga yang tidak dilindungi. Terutama setelah kami kehilangan 9 dari anggota kami akibat kekejaman tentara Israel. Yang sangat tidak masuk akal. Dan ini hanya sebagian kecil dari kekerasan yang dirasakan warga Palestina selama 60 tahun." kata The Freedom Flotilla coalition.
Mereka mempelajari hasil investigasi dari tim independen PBB atas kejadian berdarah di Freedom Flotilla. Dipastikan bahwa tentara Israel telah menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap para aktifis dan melanggar hukum internasional.
Berdasarkan perjanjian Roma. Yunani berhak menuntuk Israel ke pengadilan internasional atas pelanggaran-pelanggaran tersebut.
Israel selalu berusaha menamakan pihak-pihak yang membantu warga Palestina sebagai "teroris" seperti yang dilakukannya kepada Turki.
Persiapan untuk pengiriman Freedom Flotila kedua sampai saat ini masih dilakukan.
Kami menyerukan kepada negara-negara agar mengambil langkah hukum dan politik untuk menghentikan kekerasan Israel kepada rakyat Palestina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar