Laman

Selasa, 05 April 2011

Arab Saudi Sumber Konflik di Timur Tengah


Menurut Kantor Berita ABNA, Alen Syufiyah berkata,” Ada dua kelompok yaitu pendukung Barat dan sebagian rezim Arab yang memanfaatkan stasiun Al-Qaidah untuk kepentingan mereka masing-masing.”
Dia menambahkan bahwa sebagian pendukung Barat menginginkan setiap umat islam dimana pun berada baik di London, Madrid atau di tempat peledakan perusahaan petrokimia di Perancis pada tahun 2003 ada kaitannya dengan AL-Qaidah.
Pimpinan utama departemen penerangan Perancis berkata,” Sebagian Rezim Arab menginginkan untuk menggunakan Al-Qaedah sebagai alasan untuk membungkam para pemberontak dalam negeri tanpa perlu melalui proses meja hijau. Hal ini bisa terlaksana dengan bantuan Barat yaitu Amerika Serikat.”
Selanjutnya dia melontarkan kecaman kerasnya atas Arab Saudi,” Ali Sa’udi sejak tahun 1926 sudah menduduki kekuasaan dan sebuah keluarga yang tersusun atas tiga ribu Amir Saudi,  keluarga ini tanpa ada permusyawarahan tiba-tiba menjadi penguasa dinegara itu dan semua penghasilan dan keuntungan Negara mereka bagi-bagi diantara mereka sendiri.”
Suwiyah menilai, ”Ali Su’udi adalah asas munculnya agresi dalam dunia Islam.” Selain itu juga mengatakan bahwa Ali Su’ud untuk  mempertahankan pemerintahaannya dalam menghadapi para penetang domestiknya berpegangan pada kekuatan asing.
Dalam ceramah yang sangat menarik terkait Arab Saudi berkata,” Dengan hancurnya kekuatan sumber  daya manusia serta hancurnya pembangunan landasan perindustrian di Arab Saudi Ali Su’udi hanya mampu menggunakan politik uang terhadap masyarakat dalam kancah politik yang harus ia hadapi baik dalam tingkat nasional maupun internasional."
Pimpinan departemen penerangan Perancis itu kembali menerangkan bahwa sebab sebenarnya masih eksisnya kepemerintahan Ali Su’ud adalah adanya perjanjian tahun 1945 antara Abdul Aziz Ali Su’ud dan Roosevelt presiden Amerika pada waktu itu. Dalam kesepakatan itu ditekankan bahwa minyak akan dijual ke Amerika selama Amerika menjadi pihak yang melindungi rezim Arab Saudi.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar