Laman

Sabtu, 18 September 2010

Rusia Memasok Misil Jarak Jauh Kepada Syria


Moskow (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov dikonfirmasi di Washington bahwa Rusia akan memasok Suriah dengan P-800 rudal jelajah Yakhont, kantor berita Rusia melaporkan Jumat.
"Kami akan memasok Yakhont ke Suriah, kami akan memenuhi kontrak," Serdyukov seperti dikutip oleh kantor berita Itar-Tass dalam komentar kepada wartawan Rusia, menambahkan bahwa kontrak ditandatangani pada tahun 2007.
Serdyukov berbicara di Washington saat berkunjung ke Pentagon bertujuan untuk memperluas hubungan militer ke berbagai negara.
penjualan senjata Rusia dan kemungkinan kerjasama nuklir dengan Suriah, yang memiliki hubungan dekat dengan Iran, menakutkan bagi Amerika Serikat dan Israel, yang ketakutan mereka dialihkan ke kelompok militan Hizbullah Libanon.
Serdyukov menggambarkan ketakutan seperti ini adalah tidak beralasan.
"AS dan Israel meminta kami untuk tidak memasok Suriah dengan Yakhont Tapi kita tidak melihat kekhawatiran-kekhawatiran mereka bahwa senjata ini akan jatuh ke tangan teroris.," Katanya.
Para menteri pertahanan Rusia juga disebut untuk mengakhiri kebuntuan atas perjanjian kunci Perang Dingin membatasi kekuatan militer konvensional Eropa senjata. Rusia meninggalkannya pada tahun 2007 atas rencana US untuk memasang perisai rudal di Eropa Timur.
Angkatan Konvensional dalam traktat Eropa (CFE), membatasi penempatan pasukan dan peralatan militer di seluruh Eropa.
"Bahkan mitra Amerika kami memahami bahwa dia tidak dapat bekerja lagi dalam bentuk yang sekarang," kata Serdyukov, menambahkan bahwa perjanjian itu "harus lebih up-to-date dan sesuai dengan realitas saat ini."
negara-negara NATO mengatakan mereka hanya akan meratifikasi perjanjian CFE Moskow diadaptasi sampai Rusia menjalankan janji yang dibuat pada tahun 1999 untuk menarik pasukannya dari bekas republik Soviet Georgia dan Moldova.
"Kami berdiri dengan posisi kami pada perjanjian itu dan mengatakan dengan tegas bahwa kami tidak akan mengangkat moratorium kami sampai kondisi kita diterima dan kami menawarkan pilihan yang sesuai dengan kita," kata Serdyukov.
Masalah ini diharapkan akan dibahas ketika Rusia menghadiri pertemuan selama KTT NATO di Lisbon pada bulan November.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar